Praktik Takjil di Soreang

Takjil merupakan tradisi yang telah ada sejak lama di Indonesia, terutama selama bulan Ramadan. Mari kita lihat sejarahnya:
  • Asal-usul Takjil di Indonesia. Di Aceh ada catatan sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Aceh sudah mengenal tradisi takjil pada zaman kolonial Belanda. Setiap menjelang berbuka puasa, warga Aceh berkumpul di masjid untuk menyantap takjil bersama, seperti bubur pedas. Pun di Jawa. Terdapat riwayat lain menyebut bahwa takjil menjadi salah satu sarana dakwah Wali Songo, yang menyebarkan Islam di Jawa sejak sekitar abad ke-15. Tradisi takjil dilakukan di Masjid Kauman Yogyakarta pada tahun 1950-an. Sejak itu, Muhammadiyah mempopulerkan takjil sebagai tradisi untuk menyegerakan umat Islam Indonesia dalam berbuka puasa di bulan Ramadan.
  • Arti Takjil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat dalam berbuka puasa. Dalam perkembangannya, masyarakat Indonesia mengartikan kata takjil sebagai makanan untuk berbuka puasa. Takjil mengalami perluasan makna, di mana tidak sedikit yang memahaminya sebagai makanan dan minuman untuk berbuka, seperti gorengan, es blewah, hingga kurma.
Praktik Takjil di Soreang
Praktik Takjil di Soreang (istimewa)


BACA JUGA:  PC LDII Soreang Berbagi Takjil dan Majalah Nuansa untuk Masyarakat

Praktik takjil secara umum adalah sebagai berikut:
  1. Menyegerakan Berbuka Puasa. Takjil berasal dari kata Arab yang berarti mempercepat. Oleh karena itu, praktik takjil adalah untuk menyegerakan waktu berbuka puasa. Setelah seharian menahan lapar dan haus, kita dianjurkan untuk berbuka segera setelah adzan Maghrib berkumandang. Takjil membantu kita mempercepat proses berbuka.
  2. Makanan dan Minuman. Takjil merujuk pada makanan dan minuman yang dikonsumsi saat berbuka puasa. Ini bisa berupa makanan manis atau gurih. Contoh takjil yang populer di Indonesia antara lain; Kurma, buah kurma sering menjadi pilihan pertama untuk berbuka puasa karena mengandung gula alami yang dapat mengembalikan energi. Kolak, minuman manis yang terbuat dari pisang, ubi, atau singkong yang direbus dengan santan dan gula. Es Buah, campuran buah-buahan segar dengan es batu dan sirup. Gorengan, misalnya, pisang goreng, tahu isi, atau tempe mendoan. Air Putih, air putih juga dianggap sebagai takjil karena membantu menghidrasi tubuh setelah berpuasa.
  3. Nilai Sosial dan Religius. Tradisi takjil bukan hanya tentang makanan, tetapi juga memiliki nilai sosial dan religius. Jamak masjid dan lembaga sosial di Indonesia menyediakan takjil gratis untuk jamaah yang berbuka di tempat ibadah. Berbagi takjil dengan tetangga, teman, dan keluarga juga menjadi bagian dari kebersamaan selama Ramadan.
-
-
-
Dapatkan Informasi Lainnya di Google News
Praktik Takjil di Soreang Praktik Takjil di Soreang Reviewed by admin on Maret 30, 2024 Rating: 5

Tidak ada komentar:

sponsorship

Diberdayakan oleh Blogger.